Google memberlakukan beberapa batasan untuk meningkatkan kualitas dan penemuan aplikasi di Google Play. Toko aplikasi diketahui dipenuhi dengan aplikasi spam, aplikasi yang memiliki nama yang sama, dan bahkan aplikasi yang memiliki emoji di namanya. Ada beberapa aplikasi tiruan dari yang populer, yang seringkali membingungkan pengguna Android tentang mana yang asli. Untuk mengakhiri kebingungan ini, Google membawa perubahan pada kebijakan penamaannya di Google Play Store, dan perubahan ini akan mulai berlaku pada paruh kedua tahun 2021, kata perusahaan itu.
Terlepas dari penghapusan aplikasi spam dan kebingungan nama, Google juga berupaya membuat listingan Play Store mendorong download yang bermakna dengan memberikan antisipasi yang adil kepada pengguna tentang seperti apa pengalaman dalam aplikasi atau dalam game Anda.

Perubahan kebijakan baru ini menerapkan batasan ketat pada metadata aplikasi dan pedoman baru untuk aset pratinjau listingan toko. Google membatasi panjang judul aplikasi hingga 30 karakter, melarang kata kunci yang menyiratkan kinerja toko, dan promosi di ikon, judul, atau nama pengembang. Google juga melarang kata kunci, menghilangkan elemen grafis yang dapat menyesatkan pengguna di ikon aplikasi.
Misalnya, aplikasi tidak boleh menggunakan grafik atau teks untuk menunjukkan peringkat, mempromosikan kesepakatan, memberi insentif pada kesepakatan, atau untuk taktik apa pun yang dapat menyesatkan pengguna. Google akan melarang penggunaan font yang dikapitalisasi kecuali nama merek itu sendiri menggunakan huruf besar, urutan karakter khusus yang tidak relevan dengan aplikasi tidak dapat digunakan, dan emoticon serta emoji dalam nama aplikasi juga dilarang. Jika sebuah aplikasi tidak mengikuti salah satu dari judul, ikon, atau pedoman nama pengembang ini, maka tidak akan diizinkan di Google Play, perusahaan telah mengumumkan di blognya.
Google juga mengumumkan pedoman aset pratinjau listingan toko baru untuk gambar fitur, screenshot, video, dan deskripsi singkat yang disediakan developer untuk menampilkan fitur dan fungsi aplikasi. Pengembang harus mengikuti prinsip seperti aset pratinjau harus secara akurat mewakili aplikasi atau game, dan bahwa mereka harus memberikan informasi yang cukup untuk membantu pengguna memutuskan apakah akan memasang atau tidak, dan bahwa mereka bebas dari istilah-istilah seperti “gratis” atau “terbaik” dan sebagai gantinya fokus dalam memberikan informasi yang berarti tentang aspek unik aplikasi atau game Anda.
Aset pratinjau ini harus dilokalkan dengan benar dan mudah dibaca. Google mengatakan bahwa aset yang tidak memenuhi pedoman ini mungkin tidak memenuhi syarat untuk promosi dan rekomendasi di platform utama Google Play seperti Apps and Games home. Seperti yang disebutkan, perusahaan mengatakan bahwa pengembang akan mulai menggunakan pedoman baru ini pada paruh kedua tahun 2021 dan pengembang akan diberi tahu tentang pelaksanaannya.