Mengapa harus meretas, ketika Anda dapat merancang dengan cara sendiri secara mudah? Dan mengapa repot-repot dengan manipulasi psikologis, ketika Anda bisa membeli akses yang Anda inginkan?
Tampaknya itu adalah pemikiran dari setidaknya salah satu peretas atau hacker pria asal Rusia, yang ditangkap FBI dan dituduh berusaha menyogok karyawan Tesla Gigafactory di Nevada untuk memasang malware di jaringan perusahaan tersebut.
Departemen Kehakiman mengumumkan penangkapan pada hari Selasa, dan Electrek melaporkan pada hari Kamis bahwa perusahaan tersebut memang Tesla.
“Ini adalah serangan yang serius,” tulis CEO Tesla Elon Musk.
Kami menghubungi Tesla untuk mengonfirmasi pelaporan Electrek, tetapi tidak menerima tanggapan dengan segera. Meski begitu, pengaduan resmi terhadap Egor Igorevich Kriuchkov yang berusia 27 tahun menyajikan gambaran rinci tentang upaya kriminal modern untuk memeras perusahaan global.
Menurut pengaduan tersebut, Kriuchkov diduga melakukan perjalanan ke Sparks, Nevada, lokasi Tesla’s Gigafactory, dan menyewa kamar hotel. Saat berada di sana, pada awal Agustus, dia bertemu dengan seorang karyawan “Perusahaan A” yang tidak disebutkan namanya dan mengusulkan “proyek khusus”.
Kriuchkov rencananya akan memberikan malware kepada karyawan. Karyawan kemudian akan menginstalnya di komputer perusahaan. Dalam upaya untuk mengalihkan tim keamanan perusahaan, Kriuchkov dan rekan-rekan konspiratornya yang tidak disebutkan namanya akan menjalankan serangan penolakan layanan (DDoS) terdistribusi terhadap perusahaan Tesla. Selanjutnya, malware tersebut akan mencuri banyak info dari komputer perusahaan dan mengirimkannya ke rekan konspirator Kriuchkov, yang kemudian dapat memeras perusahaan dengan jumlah jutaan dolar.
Untuk mempermanis kesepakatan, DOJ mengatakan Kriuchkov menawarkan akan membayar karyawan tersebut sebesar US $ 1 juta, baik tunai atau bitcoin yang menunjukkan bahwa ukuran pembayaran yang diharapkan Kriuchkov dari Tesla sangat besar.
Cukup sederhana, bukan? Nah, kecuali fakta bahwa karyawan yang tidak disebutkan namanya itu tidak mau berurusan dengan hal itu, dan pada suatu saat mulai bekerja sama dengan FBI. Pengaduan pidana merinci berbagai percakapan yang dilakukan karyawan tersebut dengan Kriuchkov.
Kriuchkov telah didakwa dengan konspirasi yang sengaja menyebabkan kerusakan pada komputer yang dilindungi, dan menghadapi kemungkinan lima tahun penjara ditambah denda sebesar $ 250.000 dollar Amerika.
Karyawan Tesla yang tidak disebutkan namanya ini, mungkin masih memiliki pekerjaan di perusahaan Tesla.